Prolog
: Suasana menegangkan dan penuh keyakinan yang di rasakan oleh korban Sinabung
yang mengharapkan bantuan sandang dan pangan dari Pemerintah. Tetapi Pemerintah
belum membantu secara maksimal. Maka dari itu banyak relawan yang mendatangi
sekolah-sekolah untuk meminta bantuan tambahan agar warga Sinabung bisa
terbantu secara maksimal. Dan kejadian itu bertempatkan di ruang kepala sekolah
yang terdapat 2 kursi,1 meja dan 1 vas bunga.
Relawan
: “ selamat pagi,pak? Saya relawan dari Universitas Indonesia. Boleh minta
waktunya sebentar,pak?”
Kepala
Sekolah : “ selamat pagi,oh!tentu bisa. Kedatangan adek ini untuk
membicarakan persoalan tentang apa?”
Relawan
: “ Begini pak,maksud kedatangan kami ke sini ingin mengetahui sekolah ini,apakah
ada organisasi sosial yang ingin membantu korban-korban Sinabung?”
Kepala
Sekolah : “ Memang bantuan dari Pemerintah belum mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan korban-korban Sinabung?”
Relawan
: “ Belum pak,karena bantuan dari Pemerintah hanya 35% dan bantuan dari
sekolah-sekolah dan relawan-relawan hanya 15%,sedangkan kekurangannya masih
banyak sekitar 50% lagi. Oleh karena itu saya meminta bantuan untuk memenuhi
kebutuhan yang dibutuhkan korban Sinabung?”
Kepala
Sekolah : “ Oh! Begitu,kalau dari saya sendiri boleh saja.. tetapi saya
harus mensosialisasikan dulu kepada orang tua siswa dan guru-guru.”
Relawan
: “ Baiklah pak saya tunggu informasi dari bapak nanti saya hubungi bapak
lagi.
( Sambil meminta nomor telepon ).”
Kepala
Sekolah : “ Oh! Ya silahkan ( sambil memberi nomor telepon ).”
Relawan
: “ Terima kasih atas waktunya
pak?”
Kepala
Sekolah : “ Ya,sama-sama.”
Setelah relawan itu pergi. Seorang guru bertanya kepada kepala sekolah?
Guru
: “ Maaf pak,kalau boleh tahu kedatangan mahasiswa itu untuk apa?”(dengan wajah
penasaran).
Kepala
Sekolah : “ Itu,dia adalah seorang relawan dari kampus Universitas
Indonesia! Kedatangannya untuk meminta sumbangan untuk para korban Sinabung!”
Guru
: “ Korban Sinabung? ( dengan wajah penuh penasaran ). Bukannya masalah
itu sudah ditangani Pemerintah,pak? Mengapa masih ada yang meminta sumbangan?”
Kepala
Sekolah : “ Ya! Saya pikir juga begitu,tetapi dia ,mengatakan bahwa
bantuan dari Pemerintah belum cukup! Karena korban-korbannya sangatlah banyak.”
Guru
: “ Oh! Begitu ,lalu apa yang bapak akan lakukan untuk mengumpulkan bantuan
untuk disumbangakan?”
Kepala
Sekolah : “ Mungkin mengundang para orang tua siswa untuk rapat di
sekolah,karena ini cukup serius. Karena kurangnya 50% lagi.”
Guru
: “ Wah! Bapak sangat bijaksana ! (Tersenyum )
Kepala
Sekolah : “ Terima Kasih…. (Tersenyum )
Keesokan
harinya,kepala sekolah membuat surat undangan rapat untuk para orang tua siswa.
Lalu kepala sekolah memberikan surat itu kepada guru untuk diperbanyak! Setelah
itu dibagikan kepada seluruh siswa. Dan keesokan harinya juga para orang tua
siswa berdatangan ke sekolah untuk menghadiri undangan kepala sekolah!
Guru
: “ Ibu-ibu Bapak-bapak para hadirin semuanya,mungkin hadirin sekalian penasaran
dengan maksud diundangnya ibu dan bapak! (Berbicara semangat tetapi tetap
lembut )
Peserta
Rapat : “ Sebenarnya ada apa sih,buu?”
Guru
: “ Ada satu pengumuman yang sangat penting. Dan kita persilahkan bapak kepala
sekolah terhormat untuk memberikan pengumuman tersebut!”
Peserta
Rapat : “ Semoga pidatonya singkat ya! Karena saya masih ada
urusan
yang lain …?”(dengan
wajah serius).
Guru
: “ Silahkan,pak dilanjutkan saja!”
Kepala
Sekolah : “Hadirin sekalian maksud saya ini adalah ingin memberitahukan bahwa
sekolah kita ini akan membantu saudara-saudara kita yg menjadi korban
Sinabung!”
Peserta
Rapat : “ Ahh..! Palingan kita diperintahkan untuk
menyumbang!”
Kepala
Sekolah : “ Maka dari itu saya berharap uluran tangan ibu dan bapak sekalian.
Baik , sekarang siapa saja yang mau menyumbang?”
Banyak orang tua siswa yang mau menyumbang dan pada esok hari. Lapangan sekolah
penuh dengan barang-barang yang msih bisa terpakai dan baju-baju bekas yang
masih bisa dipakai!
Kepala
Sekolah : “ Wah..! Ini sangat banyak sekali ya buu… “(sambil tersenyum bahagia
).
Guru
: “ Iya pak! Apakah bapak sudah menghubungi lagi relawan itu?
Kepala
Sekolah : “ Belum bu! Ya saya akan menghubunginya!
Kepala sekolah pun menghubungi relawan tersebut. Dan setelah itu relawan itu
mendatangi sekolah! Seluruh siswa diwajibkan untuk berkumpul di tengah lapangan
karena barang-barang itu sudah diangkut ke mobil untuk diantar dan relawan pun
datang!(dengan rekan-rekannya)
Kepala
Sekolah : “ Selamat datang lagi di sekolah ini. Dan saya serahkan
barang-barang ini semua kepada korban Sinabung dengan perantara anda! Saya
percayakan kepada anda.”
Relawan
: “ Terima kasih pak,atas dukungan dan rasa percayanya bapak terhadap saya!
Saya sangat senang bekerja sama dengan kepala sekolah bijaksana seperti bapak
ini dan sampaikan ucapan terima kasih kepada yang bersangkutan,pak! (sambil
berjabat tangan dan seluruh siswa pun bertepuk tangan dengan meriah).
Epilog
: Akhirnya, korban-korban Sinabung terbantu oleh bantuan dari sekolah- sekolah.
Dan kebutuhan korban Sinabung bisa terpenuhi.