Minggu, 27 November 2011

Maher Zain - Baraka Allahu Lakuma


We’re here on this special day
Our hearts are full of pleasure
A day that brings the two of you
Close together
We’re gathered here to celebrate
A moment you’ll always treasure
We ask Allah to make your love
Last forever

Let’s raise our hands and make Du’a
Like the Prophet taught us
And with one voice
 

Let’s all say, say, say
بارك الله لكما وبارك عليكما
وجمع بينكما في خير
بارك الله لكما وبارك عليكما
وجمع بينكما في خير
 

Baraka Allahu Lakuma wa Baraka alikuma
Wa jamaah baina kuma fee khair.
Barakallah hu lakuma wa baraka alikuma
Wa jamaah baina kuma fii khair.


 From now you’ll share all your chores
Through heart-ship to support each other
Together worshipping Allah
Seeking His pleasure


We pray that He will fill your life
With happiness and blessings
And grants your kids who make your home
Filled with laughter


Let’s raise our hands and make Dua
Like the Prophet taught us
And with one voice

Let’s all say, say, say


Baraka Allahu Lakuma wa Baraka alikuma
Wa jamaah baina kuma fee khair.
Barakallah hu lakuma wa baraka alikuma
Wa jamaah baina kuma fii khair.

بارك الله
بارك الله لكم ولنا
الله بارك لهما
الله أدم حبهما
الله صلّي وسلّم على رسول الله
الله تب علينا
الله ارض عنا
الله اهد خطانا
على سنة نبينا

Let’s raise our hands and make Du’a
Like the Prophet taught us
And with one voice
 

Let’s all say, say, say
بارك الله لكما وبارك عليكما
Barakallahu Lakuma wa Baraka alikuma

Maher Zain - Allah Kiya Karo


Allahi Allah kiya karo
Dukh na kisi ko diya karo
Jo duniya ka malik hai
Naam ussi ka liya karo.

Allah yaa Allah…

Allahi Allah kiya karo
Dukh na kissi ko diya karo
Jo duniya ka malik hai
Naam usi ka liya karo.

Allah yaa Allah…

Just like a sunrise can’t be denied
Oh, just like the river will find the sea
O Allah, You’re here and You’re always near
And I know without a doubt
That You always hear my prayer

Such ki raah pay chala karo
Dukh na kisi ko diya karo
Jo duniya ka malik hai
Naam ussi ka liya karo.

Allah yaa Allah..

Allah hee Allah kiya karo
Dukh naa kisi ko diya karo
Jo duniya ka malik hai
Naam usi ka liya karo.

Allah yaa Allah

So many bright stars
Like diamonds in the sky
Oh, it makes me wonder
How anyone can be blind
To all the signs so clear
Just open your eyes
And I know without a doubt
You will surly see the light

Aisa zulm na kiya karo
Dukh na kisi ko diya karo
Jo duniya ka malik hai
Naam usi ka liya karo.

Allah yaa Allah

Allah he Allah kiya karo
Dukh na kisi ko diya karo
Jo duniya ka malik hai
Naam ussi ka liya karo.

Allah Hi Allah Kiya Karo Dukh Na Kissi Ko Diya …

Jumat, 30 September 2011

Horay!


Horay…! Horraay…! Hooorraaay…! Bersorak tanda gembira.. hahahaha, begitulah aku sekarang! Seneng banget… soalnya aku dapet kado istimewa dari papa. Suara alunan kecapi dan indahnya melodi piano selalu mengalir di rumah ku yang imut ini, papa memberiku sebuah kecapi dan sebuah piano. Papa juga menghadiahi aku dua orang guru, guru kecapi ku bernama bu Nurin lengkapnya bu Nurin Najwa. Wah! Beliau baik sekali kepada ku sama halnya dengan bu Mirza Aiman, guru piano ku. Mereka akan mengajariku sampai aku mahir memainkan kedua alat musik yang sangat aku sukai itu. The best father in the world pokoknya deh, meskipun tadinya aku Cuma curhat sama papa tentang minat aku ke kecapi dan piano, aku kira papa gak denger keinginan ku. Eehh… ternyata aku salah, papa kasih aku kecapi dan piano sebagai kado kenaikan kelas tahun ini. Karena aku dapet juara pertama dikelas, juara umum dan juara pertama lomba kenaikan kelas. Alhamdulillah…
            Awalnya sih aku grogi pas waktu ulangan kenaikan kelasnya, beneran deh… grogi yang menguras jiwa, hahahaha! Lebay…! Tapi aku awali langkahku dengan basmalah “Bismillahirrohmanirrohim”  dan diakhiri dengan mengucap syukur “Alhamdulillahirrobilalamin”  dan Alhamdulillah ulangan kenaikan kelas dari hari pertama sampe selesai, lancar. Sebelum ulangan kenaikan kelas itu dimulai aku sudah mempersiapkan diri terlebih dahulu. Seperti kesehatan tubuh, kesiapan mental, kesiapan pikiran dan yang paling utama pelajaran yang semua udah dijelasin sama guru-guruku tercinta aku baca-baca end inget-inget lagi dan jadi bahan utama yang akan aku pelajari. Jujur.. aku gak pinter-pinter amat, tapi aku yakin apabila bersungguh-sungguh pasti semua mimpi dan keinginan akan tercapi. Aku belajar bukan karena ingin menjadi juara tetapi aku belajar karena Allah SWT. Dan ternyata subhanallah! Aku belajar karena Allah SWT dan Allah SWT mengizinkan ku untuk merasakan menjadi seorang juara.
            Di tanggal 11, 12, 13, dan 14 juni 2011 pelakasanaan ulangan kenaikan kelas berlangsung. Hari pertama, tanggal 11 itu pelajaran yang aku suka.. ya emang  sih semua pelajaran aku sukai tetapi aku lebih suka pelajaran bahasa Inggris dan Agama. Karena guru yang mengajarkan materi pelajaran bahasa Inggris dan Agama kalau menerangkan materi itu bahasanya mudah dipahami dan simple gak bertele-tele lagi.
            Hari kedua ulangan IPS dan basa Sunda. Wah..! kalau IPS agak ngerti sedikit sih tapi kalau basa Sunda? Ampun deh! Meski papaku asli orang sunda tapi mama itu dari indramayu, hihihihi… aku lebih sering ngobrol sama mama daripada sama papa, kerja teruuusss kalau papa tuh. Jadi aku nggak bisa basa Sunda soalnya aku tuh diajarin ngobrolnya pake bahasa Indonesia dari kecil, di keluargaku yang ngomong pake bahasa Indonesia cuma aku aja, semua kakak-adikku ngomongnya pake basa Sunda tapi kalau mereka ngobrol sama aku tuh pasti mereka menyesuaikan sendiri, mereka pake bahasa Indonesia juga. Tapi aku berusaha belajar biar lebih baik lagi.. Semangat!!!
            Hari kedua telah berlalu dan Alhamdulillah lancar. Hari ketiga pelajaran PKn dan bahasa Indonesia. Ehmm… inilah saat-saat paling menegangkan soalnya kalau aku belajar materi PKn dan bahasa Indonesia selalu ada aja yang namanya KEBALIK! Hahahaha… it’s me. Contohnya aja di pelajaran PKn tentang hak&kewajiban DPR dan MPR yang selalu ketuker dan di pelajaran bahasa Indonesia tentang KMB (Kalimat Majemuk Bertingkat) sama KMS (Kalimat Majemuk Setara) yang selalu ketuker juga.. senasib sama pelajaran PKn! tapi aku berusaha untuk maju dan sembuh dari penyakit KEBALIK! Atau masalah ketuker yang sering ngebikin aku di marahin sama guru bahasa Indonesia dan guru PKn, hiks.. hiks.. hiks! Tapi alhamdulillah masalah ketuker itu nggak aku bawa lagi pas waktu ulangan kenaikan kelas tahun ini. Semua yang aku baca di buku tulis, lks dan buku paket ada semua di ulangan tahun ini, Alhamdulillah…

            Hari keempat atau hari terakhir masa-masa ketegangan jiwa dan ragaku yang merenggut rasa grogi ke dalam diriku. Hahahahayyy! Tapi itu bener loh! Hari keempat ini tepatnya tanggal 14 Juni 2011 berisikan pelajaran IPA dan Matematika. Wow! It’s amazing you know. hadoh Speechless deh! Kalau soal pelajaran cap propesor end dokter ini adalah pelajaran terfavoritku loh.. hahahahaha, tapi kenapa ya pelajaran terfavorit kok kalau guru ngejelasin materi otak aku muter ampe tujuh keliling tapi akhirnya gak ngerti juga? What’s wrong with myself ye? Hahahaha.. tapi kalau aku gak bisa-bisa impossible banget kan? Alhamdulillah aku bisa nih pas waktu ulangan, tapi entah besar atau kecil nilainya aku juga nggak tau. Semua Allah yang ngatur manusia biasa seperti aku hanya bisa berencana dan berusaha yang menentukan ya Allah lah, tuhanku tercinta yang hanya ada satu didunia ini. Yang maha adil, maha mengetahui, maha pendengar, maha pengasih lagi maha penyayang. Thank you Allah, you give me everything. I Love Allah!
            Ulangan kenaikan kelas usai sudah, kini tinggal lomba kenaikan kelas. Di SMP Negeri 3 Kuningan sekolah ku yang tercinta ini, setiap usai ulangan kenaikan kelas pasti ada lomba antar kelas. Hahahhahayy..! hebatkan sekolahku? Hebat dong, pasti hebat! Meski kami serba sederhana tapi semangat kami tak pernah padam untuk terus percaya diri dan maju, “lebih baik dari hari kemaren yang kelam nan gelap menuju hari esok yang cerah nan terang dan menyongsong masa depan yang gemilang”. Begitulah harapan kami, Alhamdulillah aku bisa turut serta dalam lomba tersebut. Lomba yang aku ambil adalah lomba Mata Pelajaran antar Kelas, mata pelajaran yang aku pilih adalah pelajaran bahasa Indonesia, pas waktu aku pilih lomba mata pelajaran bahasa Indonesia, temen-temen kelasku nggak percaya sama aku. Ya terserah lah apa kata mereka! Yang jelas aku udah konfirmasi sama bu Farisya Maisara wali kelasku tercinta dan beliau ngizinin aku buat ikutan lomba.
            Temen-temenku semuanya mengejek dan mencemoohku, karena aku terlalu percaya diri sama lomba itu. Ya bagiku itu adalah kerikil kecil yang sangat menyakitkan tapi bisa bikin sehat seperti terapi kerikil dari china.
      “Kamu yakin mau ikut lomba itu? Hahahaha…” Tanya Cyntya dengan nada seolah mengejek.
      “Ya, aku yakin sekali dengan lomba itu! Aku akan memberikan yang terbaik kepada kelas terunggul di sekolah kita ini.” Ujarku santai.
      “Oya? Tapi gue gak bener-bener yakin sama lu Sya! masa sih lu bisa? Muka blah-bloh aja ke-PD-an mau ikut lomba antar kelas! Ngewakilin kelas unggulan lagi, awas ya kalau lu kalah Sya! gue bakal kecewa end gak percaya sama lu lagi dan terpaksa gue harus panggil lu pake julukan Mrs. Ke-PD-an! Hahahahaha…”Kata Della mengejekku dengan penuh kesinisan, aku hanya terdiam mendengar cemoohan mereka. Aku engga peduli sama apa yang mereka omongin ke aku. Aku percaya kalau Allah selalu ada di sisiku end selalu denger semua doa-doaku.
            Keesokannya bu Farisya Maisara masuk kelas untuk menyampaikan beberapa pengumuman.
      “For student of 8A, this is some announcement for the competition tomorrow! I would to read but you all must listen me! Okay?” Ujar bu Farisya Maisarah.
      “Okay! Miss, we will to listen you!” Jawab semua siswa.
 usai bu Farisya Maisarah membacakan pengumuman untuk lomba besok, aku terpilih sebagai pemain cadangan untuk lomba mata pelajaran bahasa Indonesia, pemain utamanya Della. Ya… aku

cuma bisa diem dan sabar karena aku menghormati keputusan bu Farisya Maisara. Pulang sekolah Della mengejekku lagi, aku diamkan saja dia! Nanti juga kalau cape pasti berenti sendiri.
            Sesampainya dirumah aku langsung mandi, makan dan mulai belajar. Ketika aku sedang konsentrasi terhadap yang sedang aku pelajari tiba-tiba telepon rumahku berbunyi “tililit….tililit…tililit……” aku segera kebawah untuk mengangkat telepon itu dan ketika aku angkat telepon rumahku itu.
      “Assalamu’alaikum!?” Salamku.
      “ Halooo..! ini sama Khaleesya Arisya ya kan?”
      “ Iya, ini saya sendiri! Maaf ini siapa ya?”
      “ Ini aku Della, o ya! Bisa gak kamu sekarang ketemuan sama aku? Kita maen yuk?”
      “ Oh Della! Dikiraku siapa? Ketemu dimana? Kayanya aku gak bisa deh.”
      “ Di depan sekolah, masa kamu engga bisa?”
      “ Iya, bener aku engga bisa dell! Aku lagi belajar.”
      “ Udah deh jangan belajar aja! Ini saatnya kita maen, kan udah ulangannya.”
      “ Hmm… tapi boleh deh! Aku bakal kesitu ya!”
      “ Ok! Aku tunggu ya just 5 minutes, kan rumah kamu deket.”
      “ Iya! InsyaAllah ya.”
Della telepon aku, pasti dia bakal ngajak maen aku sampe sore dan akhirnya biar aku gak belajar kalau itu sih udah biasa, tehnik Della buat ngejatuhin lawannya. Aku pengen tau aja dia mau ngapain sama aku? Akhirnya aku setuju dan mau maen ke depan sekolah menuruti perkataan Della. Setelah aku sampe di depan sekolah Della dan temen-temennya ngajak aku ngobrol udah ngobrol mereka bawa aku ke toko aksesoris, di toko aksesoris aku pura-pura nyalain ringtone hpku dan bilang ke mereka mama ku telepon aku terus aku ngomong-ngomong sendiri deh disitu. Hahahaha..
            Meski tadinya Della ngelarang-larang aku buat pulang tapi aku maksa jadilah aku pulang. Udah sampe rumah aku langsung mandi dan kembali belajar. Lagi.. lagi.. telepon di rumah bunyi, duh siapa sih? Ganggu orang yang lagi seru aja nih! Di rumah ku tuh gak ada orang mama end papa belum pulang, ya udah akhirnya aku yang angkat telepon. Tiba-tiba telponnya berenti sendiri.
            Ya udah deh aku gak angkat teleponnya, baru juga aku duduk dan megang buku, hpku bunyi.
      “ Assalamu’alaikum!?”
      “ Haloo! Khaleesya ini aku Cyntya, hey! Della tadi kecelakaan. Della keserempet motor waktu lagi nyebrang pas kita jalan-jalan tadi.”
      “ Innalilahiwainalillahirojiuun.”
      “ Eh! Della engga mati tau! Kamu cepet kesini deh di rumah sakit umum45.”
      “ Iya, InsyaAllah aku ke sana.”
Sesampainya disana aku langsung Tanya sama Cyntya, Anisa, Husna, Fina, Lia dan Aisya. Mereka cemas, kalau aku sih sebenernya engga cemas perasaan aku biasa aja malah hatiku fine, fine aja tuh! Bukan jahat sama temen tapi emang Della nya aja yang duluan sama aku jadi aku juga begitu! Bukan dendam juga, Alhamdulillah sampai sekarang aku gak nyimpen dendam di hati aku ke siapa pun.
            Urusan Della yang celaka udah diambil alih sama orang tuanya dan aku baru pulang jam lima sore itu juga aku maksain pulang end pamit sama orang tuanya Della. Pulang ke rumah aku langsung dimarahi sama mama gara-gara pulang terlalu sore. Yaahh…! Nasib, nasib! Kena sial mulu nih, huft… tapi aku gak boleh ngeluh! Dari semua itu pasti ada hikmahnya dari kesimpulan aku hikmah peristiwa hari ini adalah aku bisa ikut lomba kenaikan kelas di sekolah besok soalnya pasti Della gak bakal sekolah atau dia gak bakal hadir. Yeee… horeee… yeeee… horeee! Alhamdulillah ya Allah! Thank you Ya Allah!
           

Keesokan harinya aku dateng lebih pagi dari biasanya, soalnya lomba itu dimulai jam tujuh pagi! waktu aku lagi duduk manis dikursi kelas tiba-tiba ada Della dianter sama mama papanya, aku kanget banget disitu. Hah!? Kenapa dia hadir? Astagfirullah, aku ngomong apa? Ya terserah orangnya lah mau dateng atau engga itu kan terserah orangnya.
Kalau Della hadir ya aku cuma bisa pasrah dan curhat sama Allah. Dalam hatiku, aku berdoa memohon ampun kepada Allah dan mengadu kepadaNya. Jarum jam menunjukan jam setengah tujuh pagi, Della dipanggil ke ruang guru. Mama papanya juga ikut nganterin, keluar dari ruang guru muka Della jadi kusut semeraut kaya raut mukanya nenek-nenek yang keriput. Entah kenapa tiba-tiba aku dipanggil sama bu Farisya Maisara ke ruang guru menggantikan Della dan mama papanya.
Di ruang guru yang ber-Ac itu bu Farisya ngajak ngobrol aku dan akhirnya nyuruh aku untuk ikut lomba ngeganti Della. Sebenernya sih pas waktu itu aku pengennya bersorak HORAY! Tapi kan itu di ruang guru gak mungkin kan aku bersorak begitu sendirian. Hahahaha! Gak kerasa jarum jam di arlojiku itu menunjukan jam tujuh pagi pas, aku mulai memasuki kelas lomba. Ternyata setelah aku sampe isi kelas itu yang jago bahasa Indonesia semua. Aku sempet down sedikit tapi entah dari mana ada bisikan semangat yang menghampiriku dan aku pun kembali semangat.
Hari demi hari akhirnya tibalah waktu yang aku tunggu-tunggu, pengumuman hasil belajar dan hasil lomba kemaren. Aku degdegan, seperti biasanya aku hanya sendiri tanpa ditemani oleh satu ataupun dua orang teman di sisiku tapi bagiku itu tak menjadi masalah karena aku yakin Allah selalu disisiku dan ia selalu melindungiku. Suasana di lapang sangatlah ramai, ketika sampai kelas kita.. Alhamdulillah ternyata aku mendapat nilai tertinggi di kelas jumlah nilaiku 1125, semua teman-teman ternganga melihatku berdiri di depan. Orang yang selalu mereka sepelekan, selalu mereka olok-olokan dan selalu mereka caci dengan makian yang pedas ternyata sekarang berdiri di depan mereka, berdiri di depan dengan senyum bahagia, senyum sang juara. Pengumuman ranking 1 perkelasnya sudah diumumkan. Sekarang tinggallah pengumuman juara umum..
      “Dan untuk juara umum kelas 8 jatuh kepada ananda Khaleesya Arisya kelas 8A dengan jumlah nilai 1125.”
Alhamdulillah aku mendapat piala bergilir juara umum di sekolah. Pialanya bisa aku bawa pulang untuk mama&papa. Dan yang terakhir adalah pengumuman juara lomba yang paling aku tunggu-tunggu,
      “Untuk lomba mata pelajaran bahasa Indonesia antar kelas dimenangkan oleh kelas 8A atas nama Khaleesya Arisya dengan jumlah nilai 99,9.”
Alhamdulillah namaku kembali tersebut dengan harumnya kejuaraan. Aku bersujud syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatNya kepada ku.
            Pembagian lapor tahun ini sangat berbeda karena semua teman-temanku mengucapkan Selamat kepadaku dan bu Farisya Maisara juga begitu
      “Congratulation on your winning, give the best for Allah and for your future also for your self! Be your self ya.”
      “Thank you very much miss! You are the best teacher in my life. Thank you! I just can say Thank you miss, I can’t do many for you! But you give me anything.”
            Bu Farisya hanya tersenyum dan beliau tak henti-hentinya mendoakanku. Aamiin, semoga allah meridhoi, ya! Begitulah perjalananku untuk sekolah ku tercinta. Akhirnya aku mendapat kecapi dan piano beserta gurunya.


                                                                                                    Kuningan, 28 Agustus 2011


                                                                                                     Fiona Artha Adikusuma