Kuningan,
01 November 2011
Yth.
Bapak H. Aang Hamid Suganda S.sos.
Bupati Kab. Kuningan
di Kuningan
Assalaamu’alaikum
wr. wb. Lewat sepucuk surat sederhana ini saya akan menyampaikan beberapa
harapan saya untuk kemajuan pembangunan di Kabupaten Kuningan tercinta kita
ini. Semoga bermanfaat bagi semuanya, Aamiin. Sebelumnya saya mengucapkan
selamat atas keberhasilannya, Pak! menyulap Kabupaten Kuningan menjadi lebih
baik dari berbagai bidang. Saya harap untuk kedepannya lebih baik lagi agar
Kabupaten Kuningan termasuk kabupaten yang didalamnya adalah orang-orang yang
beruntung. Terutama lebih baik dalam hal pendidikan dan dalam hal sistem
pemerintahan. Menurut saya Kabupaten Kuningan mempunyai banyak potensi.
Termasuk potensi sumber daya manusianya. Walhamdulillaah wasyukurillaah,
kabupaten Kuningan mempunyai banyak orang-orang pintar bahkan genius tetapi
sangat disayangkan sekali, karena banyak orang-orang yang dititipkan kecerdasan
oleh Allah SWT itu yang kurang mampu atas materi sehingga mereka tidak dapat
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Tholabul’ilmi itu wajib bagi setiap
muslimin dan muslimat dan ada juga pepatah yang mengatakan bahwa “Tuntutlah
ilmu sampai ke negeri Cina.” Saya cukup prihatin atas keadaan seperti itu.
Harapan saya hanyalah satu yaitu Bapak dan semua rekan-rekan Bapak yang
terlibat dalam pembangunan Kabupaten Kuningan bisa menanggulangi masalah
tersebut. Namun, saya mau usul Pak! mungkin usulan saya ini memang sederhana
tetapi butuh waktu yang tepat, tenaga kerja yang professional dan materi yang
cukup lumayan besar tetapi InsyaAllah banyak manfaatnya. Untuk menanggulangi
masalah diatas menurut usulan saya adalah bagaimana jika di Kabupaten Kuningan
ini dilaksanakan sebuah seleksi untuk mendapatkan beasiswa bagi mereka yang
kurang mampu tetapi beasiswa ini kan sampai ke jenjang perguruan tinggi jadi
yang berhak mendapatkan beasiswa ini hanyalah anak-anak yang pintar saja.
Seleksi ini dilaksanakan secara serentak di semua sekolah menengah atas (SMA)
di Kabupaten Kuningan. Setelah seleksi pertama selesai barulah dipilih nilai
yang paling bagus terus dilaksanakan seleksi sampai mendapat yang benar-benar
terbaik. Namun yang dipilih janganlah anak-anak yang berada tetapi yang harus
dipilih adalah anak-anak yang kurang mampu. Karena jika anak-anak yang berada
pasti mereka pintar karena diberi les atau bimbel oleh orang tua mereka.
Mungkin usulan saya ini cukup membutuhkan penanganan yang serius tetapi
InsyaAllah bisa membantu pembangunan di Kabupaten Kuningan ini. Lebih baik
dalam hal pendidikan berarti lebih baik juga dalam masa depan yang akan datang.
Semoga bermanfaat bagi semuanya. Semoga Bapak tetap menjadi leader terbaik di
hati rakyat Kuningan dan tetap istiqomah di jalanNya. Aamiin.. Harapan saya
bukan hanya di bidang pendidikan saja tetapi dalam sistem pemerintahannya juga.
Semoga Bapak dan semua rekan-rekan Bapak memiliki karakter ruuhul jundiyah
(karakter keprajuritan yang di dalamnya terkandung jiwa ksatria) dan juga
memiliki karakter hamasah jundiyah (Semangat perjuangan) dan tidak mempunyai
karakter hubbul manaashib (cinta kepada kepangkatan, jabatan-jabatan) bahkan
munafasah 'alal manashib (berlomba-lomba untuk meraih jabatan-jabatan). Ada
pepatah dalam bahasa Arab mengatakan bahwa “Kun kitaaban mufiidan bila
'unwaanan, wa laa takun 'unwaanan bila kitaaban.” Yang mempunyai arti “Jadilah
kitab yang bermanfaat walaupun tanpa judul. Namun, jangan menjadi judul tanpa
kitab.” Janganlah memiliki nama dengan gelar yang sangat panjang tetapi tidak pernah
bermanfaat bagi rakyatnya. Dari berbagai sumber yang saya temukan banyak ibrah
(pelajaran/pengajaran) yang bisa kita petik dari kisah-kisah pada dahulu kala
contohnya adalah cerita Umar bin Khattab yang memberhentikan Khalid bin Walid
pada saat memimpin perang. Hal ini dilakukan untuk menghentikan pengultusan
kepada sosok panglima yang selalu berhasil memenangkan pertempuran ini. Khalid
menerimanya dengan ikhlas. Dengan singkat, ia berujar, "Aku berperang
karena Allah dan bukan karena Umar atau jabatanku sebagai panglima." Ia
pun tetap berperang sebagai seorang prajurit biasa. Khalid dicopot
"judul"-nya sebagai panglima perang. Namun, ia tetap membuat
"kitab" dan membantu menorehkan kemenangan. Semoga kita bisa
melaksanakan pembangunan di Kabupaten Kuningan dengan tetap istiqomah di
jalanNya dan bebas dari pejabat-pejabat yang hubbul manaashib bahkan munafasah
'alal manashib, Aamiin… Demikian surat ini saya sampaikan, mohon maaf apabila
ada kesalahan ucap atau kata-kata yang kurang berkenan di hati Bapak. Semoga
kita bisa membuat semuanya menjadi lebih baik.. Aamiin.. wabillahi taufik wal
hidayah
wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hormat Saya
Fiona Artha Adikusuma