Sabtu, 19 Maret 2011

Apa Salah Ku??

Pada University ada 2 sahabat yang mungkin sudah dekat dan saling kenal satu sama lain mereka seperti saudara yang akrab sekali dan mereka bernama Anjely dan Annisa. Mereka bertemu karena satu jurusan yaitu, jurusan sastra Indonesia. Mereka kenal juga karena adanya ospek di kampus mereka itu. Anjely adalah seorang perempuan yang cantik, dan Nissa adalah seorang wanita Anggun.
          Pada suatu hari pertama mereka berkenalan adalah saat Nisa menolong Anjely yang sedang dihukum karena Anjely masuk telat.
          “ Aduhh!! ( Sambil terengah-engah kelelahan)
          “ Hah.. ada Pembina lagi! Bagaimana yah agar aku bisa masuk dan mengikuti ospek?”
Ia ketakutan, dan Anjely pun sempat berpikir dan berniat tidak mengikuti ospek hari tersebut, bahkan kabur dan lari, tetapi niatnya itu hanya keinginan jelek yang tidak patut ditiru! Untung nya seorang pembina melihat Anjely.
          “ Eh! Kamu anak sastra kan?”
Anjely pun gugup dan ia ketakutan. Pembina itu tau bahwa anjely jurusan sastra Indonesia karena melihat papan nama yang berada di dadanya itu. Kebetulan jurusan sastra Indonesia hanya ia yang belum datang, pembina itu ingat karena tadi ketika dia sedang mengabsen ada satu orang yang belum hadir. Anjely lupa melepas nama di dadanya itu.
          “Lari!!” (Kata Anjely)
          “Woy jangan Lari dong! Ini saat nya kamu mengikuti ospek kok lari sih?”(kata Pembina)
Untungnya Anjely bisa tertangkap juga dan ia langsung dipaksa mengikuti ospek dan menjalani hukuman bagi yang terlambat seperti diri nya itu.
“ Makanya kalau jadi anak baru tuh gak usah gengsi atau malu karena hukuman, kamu dihukum karena tingkah dan perilaku kamu yang melanggar terhadap peraturan.” (Kata pembina seolah bicara dengan nada tinggi dan memaki.)
Nisa pun melihat Anjely, rasa kasihan menyelimuti wajah yang lelah Nisa tersebut. Dan Nisa pun menghampiri dimana Anjely yang sedang menjalani Hukuman.
          “ Sudah kak! Jangan hukum dia!! hukum saya saja.” (Pinta Nisa)
          “ Siapa kamu? Kamu kan tidak bersalah! Mengapa kamu ingin menggantikan si Miss Late ini?”
Miss Late pun menjadi gelar baru bagi Anjely, Dan Anjely pun melihat wajah Nisa. Dia menghapal wajah Nisa tersebut. Dan Nisa pun Melihat wajah Anjely.
          “ Tadi dia terlambat Karena Saya!” (Jawab Nisa)
          “ Kenapa? Karena Kamu?” (Tanya Pembina)
          “ Ada juga yah yang salah ngaku, jarang banget! Hahahaha” (Jawab pembina lain seolah melecehkan dan mentertawakan.)
          “ Sudah! Kalian ini tidak bisa menjadi contoh yang baik ya buat adik kalian sendiri! Karena apa Miss late ini telat? Apa yang kamu perbuat sampe miss late ini telat!” (Tanya salah satu pembina yakni ka Firman kepada Nisa)
          “Dia terlambat karena saya membuat sebuah jebakan di jalan agar dia datang telat!” (Jawab Nisa).
          “ Ayo kalian ikuti saya!” (Ajak Ka Firman tersebut)
Mereka pun mengikuti anjuran Ka Firman tersebut. Dan disana mereka diberi pengarahan oleh Ka Firman tersebut.
          “Sudah ini masalah sepele kok! Anjely bisakah kamu tinggalkan Nissa dan saya berdua!” (Pinta Firman)
Anjely pun keluar dari ruangan tersebut.
          “ Sebetulnya Tadi kamu berbohong ya kepada pembina-pembina?”
          “ Saya hanya kasihan kepada Anjely! Dia kan wanita seperti saya, pasti berat untuk menjalani hukuman seperti yang kakak berikan tadi!”
          “Tetapi kamu terlalu kasihan, dan itu enggak harus kamu lakukan. Karena bagaimanapun juga Anjely bersalah dan kamu tidak bersalah!”
          “Iya kak! Tetapi saya tidak bisa melihatnya. Saya tidak tega kak!”
Dan terus menerus pembina itu mengajak Nisa untuk mengobrol empat mata bersama dia, dan setelah Nisa keluar dari ruang itu Anjely menarik Nisa.
 “Eh sini loe! Maksud loe apa tadi? Loe mau cari muka sama kak firman kan? So baik sama gue!” (Bentak Anjely)
“Tadi saya nolong kamu karena saya memang kasihan sama kamu!”
“Alahh! Gak usah ngelak deh!! Gue tau loe tuh bersikap gitu biar loe masuk ke ruangan itu dan ngobrol sama kak Firman kan? Gak usah pura-pura, muka kaya loe tuh sama kaya kelakuan loe juga!?
          “Sungguh! Saya menolong mu dengan tulus dan saya juga tidak tau bahwa akan seperti ini! Dan lagi pula kamu tidak jadi dihukum kan sama kakak-kakak itu?”
          “Udah deh gak usah sumpah-sumpah segala! Basi tau gak sih?” ( Sambil Pergi meninggalkan Nisa.)
Dan Kak firman melihat Anjely sedang memaki Nisa dengan bentakan nya yang menyayat hati nya itu.
          “Kenapa Nisa? Anjely Marah-marah sama kamu? Kamu gak apa-apa kan?”( Tanya Firman )
          “Enggak apa-apa kok kak! Makasih atas pengarahan kakak!” ( Pergi dan meninggalkan Firman dengan menanngis )
Dan via pun menghampiri teman semasa SMU nya dulu yang sama kuliah di University tersebut dia adalah Arman. Arman adalah Lelaki yang begitu cinta terhadap Dunia Basket. Dari duduk di bangku SMU dulu dia meraih prestasi yang membanggakan! Dan dia juga ganteng dengan kulit BlackSweet nya itu.
          “Nis! Kamu kenapa?” (Tanya Arman)
          “Enggak apa-apa kok! Mata ku hanya kelilipan debu, biasa kondisi pejalan kaki.”
          “Kamu gimana sih? Ini kan areal kampus, masa ada sih debu?
          “Ya, ada aja lah man!” ( Dengan wajah senyum manis )
          “Eh! Jalan yuk! Mau gak? Nanti kita makan di restauran seefood.” ( Dengan wajah ramah nya itu Arman mengajak Nissa.
          “Ehmmm.. Boleh juga! Seefood kan kesukaan aku man, kamu tau aja kesukan aku” ( Dengan wajah senang menerima undangan dari Arman teman dekat nya itu.)
Mereka berangkat memakai mobil Arman dan sesampai di restauran tersebut mereka makan sambil ngobrol masa-masa SMU dulu dengan tawa mereka berdua tersebut. Setelah puas makan-makan Arman pun mengantar Nissa pulang ke kos nya.
Sebelum nyampe kos nya itu Nissa melihat Anjely sedang kesusahan. Dan dia langsung bicara kepada Arman dan meminta Tumpangan untuk Anjely jika ia mau.
          “Man..man..Stop man! Itu ada temen ku, kaya nya dia lagi nunggu tumpangan deh?? Boleh kan dia ikut dulu kesini? Boleh.. boleh yaa? Please man.. kamu kan temen ku yang paling baik!”
          “Emang itu temen kamu sejurusan terus sekelas juga?” ( Tanya Arman )
          “Ya” ( Jawab Nissa sambil senyum dan mengangguk.)
          “Ok deh kalau begitu! Buat kamu apa sih yang enggak”
          “Ihh.. Gombal nya keluar deh!”
          “Ya ampun dikit kok! Gak apa-apa kan?”
          “Iya deh! Cepet tuh tolongin yuk.”
Nissa pun mengajak Anjely.
          “Hai!! Anjely kamu belum pulang? Apa kamu belum menemukan kos-kosan nya? Ikut sama aku dulu ya! Hayu…”
Anjely pun menolak tawaran Nissa tersebut Seperti rasa gengsi terhadap teman nya sendiri. Dan Nissa pun turun dari mobil untuk mengajak Anjely ikut bersama nya.
          “Hayu Anjely! Aku tau kamu dari Bandung kan? Terus kamu juga belum tau banyak jalan di Bogor ini?”
Anjely pun menerima tawaran Nissa tersebut. Ia naik ke mobil dan diantar ke kos-kosan nya Nissa. Sesampai nya di kos-kosan nya Nissa itu Anjely disuguhi berbagai macam makanan oleh Nissa tetapi ia gengsi terhadap Nissa.
          “Silahkan Anjely! Apa kamu mau mandi air hangat. Nanti ya saya buatkan dulu air hangat nya!” ( Tawar Nissa kepada Anjely )
          “Gak Usah repot-repot Nis! ( Sambil menarik Tangan Nissa ), Lelaki tadi di mobil itu siapa? Pacar kamu ya? Soal nya aku liat dia tuh akrab banget sama kamu.”
          “Oh.. bukan Nji! Dia bukan pacar aku, dia temen ku sewaktu SMU dia tuh baik banget loh! O ya ngomong-ngomong kamu udah dapet kos-kosan  atau belum?”
          “Belum Nis! Tapi kamu sama dia kaya pacaran loh Nis. Mungkin karena dia sama kamu akrab banget yah? O ya nama nya siapa Nis?”
          “Arman! Ya nama nya arman. Kenapa Nji? Kamu naksir ya sama Arman? Hayoo?? Udah gak apa-apa jujur aja sama aku nanti aku comblangin kamu deh sama Arman, dia baik loh Nji!?”
          “Ihh.. Apa sih kamu becanda nya yang engga-engga aja deh! Dia kan baik ke kamu aja Nis!”
          “Engga tuh.. kata siapa? Dia baik kesiapa aja kok!
          “O ya Nis.. maafkan aku ya yang kemarin itu! Aku hilaf Nis”
          “Iya kok gak apa-apa, lupain aja yang kemarin kan udah berlalu! Gak usah diungkit-ungkit lagi ya Nji!”
Anjely senyum seolah dia menyesal atas perbuatan yang ia perbuat kepada orang yang telah menolong ia disaat ia kesusahan. Dan akhirnya Anjely mengsewa sebuah kamar di tempat kos-kosan dimana Nissa berlindung. Mereka sahabat yang selalu bersama. Pada suatu ketika mereka sedang bersama datang Arman untuk bertemu Nissa, tetapi memang Arman dan Nissa lama tidak bertemu setelah ada nya Anjely.
          “Nissa!!” (Arman memanggil Nissa sambil mengendarai mobil nya itu)
Nissa pun melihat Arman dan Nissa pun menjawab sapaan teman nya itu.
          “Hey! Arman.. kemana aja? Sudah lama ya tidak bertemu kembali!” (Sambil tersenyum.)
Anjely pun memasang wajah murung seolah ia iri karena tidak ada lelaki baik seperti Arman yang kenal dan dekat dengan ia.
          “Iya nih! Aku habis pulang ke rumah ibu dan bapak ku, Ya.. jadi lama deh. Tapi kita nonton yuk.. mau gak? Mau ya?” (Tanya Arman kepada Nissa.)
Anjely pun berkata dalam hati~~ “Duh dia ngajak nonton! Kenapa ngajak nya Nissa? Engga aku coba? Tapi semoga Nissa mau deh.. dan aku bisa lebih dekat lagi sama Arman”
          “Engga usah deh man! Makasih banget atas tawaran kamu.. kamu udah terlalu baik sama aku man!” (Nissa pun menolak dengan senyum manis nya itu.)
Anjely pun kecewa karena Nissa menolak tawaran Arman. Padahal ia ingin sekali tawaran Arman tetapi Nissa menolak itu semua! “Sungguh tidak sesuai dengan keinginan ku” kata Anjely dalam hati nya.
“Ehmm.. udah gak apa-apa Nissa! Lagi pula aku sudah membeli tiket ini 3 lagi. Rencana nya sih mau ngajak kamu dan kamu juga Anjely! Tapi kalau kamu gak mau juga gak apa-apa sih! Biar aku kasih tiket ini sama temen ku saja!”
“Maaf ya man! Gak apa-apa kan?” (Sambil tersenyum.)
“Kenapa kita gak nonton aja! Kan tiket nya sudah dibeli, kan bisa lebih bermanfaat sesuai dengan niat baik Arman.” (Saut Anjely.)
Dan akhirnya mereka pun berangkat bersama-sama ke bioskop dan menonton film terbaru yang ada di bioskop dimana mereka menonton. Dan Anjely pun mulai dekat dengan Arman. Sesudah mereka menonton film Arman mengajak mereka untuk makan di sebuah café yang biasa Arman dan Nissa bertemu.
          “Seru juga yah film nya?” (Saut Anjely dengan gembira.)
          “Nyesel kan kalau tadi kalian gak ikut? Nissa kamu gak usah sungkan sama aku! Aku sudah menganggap kamu sebagai saudara aku sendiri. So.. kamu gak usah sungkan, Ok!”
          “Iya deh.. makasih ya atas kebaikan kamu sama aku”( Tersenyum.)
Sesampai disana mereka duduk dan memesan makanan.
          “Duh.. ada toilet kan? Dimana Nis?” (Tanya Anjely)
          “Disebelah sana!” (Sambil menunjuk arah toilet itu)
Dan Anjely pergi ke toilet tinggal Nissa dan Arman yang ada di meja makan café itu.
          “Nissa!” (Tanya Arman seolah memanggil.)
          “Iya? Kenapa man?” (Jawab Nissa)
          “Aku.. aku!”
Arman pun grogi melihat mata Nissa dan wajah nya itu, Nissa pun heran dengan tingkah laku Arman yang aneh itu.
          “Aku.. Mau ngomong yang sebenernya aku rasain sama kamu! Ini tuh beneran dan jujur dari dulu aku tuh…”
          “Kenapa Man? Dari dulu kamu kenapa sama aku? Aku jahat ya sama kamu atau mungkin kamu gak nyaman sama aku? Kalau kamu gak nyaman sama aku.. kenapa kamu enggak ngomong dari dulu? Terus aku minta maaf ya man kalau ada kekurangan ku yang engga kamu suka! Dan..”
          “Udah Nis! Bukan itu maksud ku.”
          “Terus apa man?” (Tanya Nissa.)
          “Aku.. aku… sebenernya aku suka sama kamu! Dan ini bener dari lubuk hati aku paling dalam.. Kamu mau kan jadi pacar aku Nis?” (Tanya Arman dengan gugup.)
          “Ahhh… Kamu ini becanda terus sama aku ya?” (Jawab Nissa dengan tertawa.)
          “Nissa! Aku gak becanda.. aku serius! Kamu mau kan?”
          “Hah? Tapi?”
          “Tapi apa Nis?”
          “Kamu tahu man.. Sebenernya aku nganggap kamu sebagai kakak aku sendiri, dan kita gak akan mungkin…”
          “Tapi aku nyaman sama kamu Nissa! Aku ingin kamu jadi orang spesial nya aku dan bukan hanya sekedar kakak atau apalah yang kamu anggap sama aku!”
          “Kalau kamu jadi kakak aku.. kamu juga bakal lebih nyaman lagi man.. hanya kamu belum tau…”
          “Please Nissa! Aku tuh udah jatuh cinta dari dulu sejak pertama kita bertemu..”
          “Aku takut mengecewakan kamu! Aku gak bisa berbuat apa-apa buat kamu man.”
          “Kenapa Nis? Kamu bisa.. dengan kamu terima cinta aku! Kamu sudah melakukan sesuatu buat aku Nissa!”
          “Tapi aku gak bisa man!”
          “Kenapa Nissa? Ibu dan bapak ku sudah menyetujui hubungan kita ini dan aku berniat kamu untuk jadi istri aku Nissa!”
          “Seharusnya kamu mengatakan ini semua sama aku dulu baru ke orang tua mu! Maaf man.. aku takut mengecwakan kamu! Nanti juga kamu tau semua ini!” (Nissa pun lari dan meninggalkan Arman sendirian)
          “Nissa.. Tunggu  Nissa!” (Arman memanggil Nissa.)
Tetapi Nissa telah pergi dan meninggalkan Arman juga Anjely sahabatnya itu. Nissa pergi ke kos-kosan nya itu dengan menggunakan taxi. Dan Arman pun meninggalkan Anjely dan mengejar Nissa.
          “Woy! Arman tunggu aku dong..”
          “Maaf aku buru-buru nih. Maaf ya Anjely!”
          “Sebenarnya apa sih yang terjadi? Nissa kemana? Kemana dia?”
Dan akhir dari peristiwa ini adalah Arman menghilang dan Nissa pun mulai lupa dengan peristiwa kemarin.
* SATU BULAN KEMUDIAN *
Suatu hari di siang hari Nissa dan Anjely Hang on bersama ke sebuah Mall, tiba-tiba mereka bertemu dengan Arman. Arman pun menyapa mereka berdua.
“Hey Nissa.. apa kabar mu?”
“Baik, kamu bagaimana? Sudah lama kita tidak bertemu ya?”
“Hemm.. iya! Boleh kita ngobrol-ngobrol sebentar? Anjely kita juga bisa share bareng-bareng!”
“Ok! O ya kita mau ngobrol gak sambil berdiri kan? Kita sambil makan disana aja yuk.” (Tawaran Anjely kepada Arman dan Nissa)
Dan mereka pun saling bertukar cerita tanpa mengungkit-ngukit masalah bulan kemarin itu, karena memang mereka tidak ingin masalah itu merusak semua nya. Tetapi Arman menginginkan konfirmasi dari Nissa.
          “Ehmm… Sepertinya Nissa tidak mengerti maksud ku mengajak dia shareing kesini tuh apa tujuan nya?” (Arman berkata dalam hatinya.)
          “Semoga Arman tidak membahas soal kemarin, dan yang paling penting ia tidak mempertanyakan pertanyaan nya yang aku gantung sampai sekarang.” (Harap Nissa dalam hatinya.)
Tetapi Arman tidak bisa menutupi maksudnya itu dengan rapat-rapat dan akhirnya Arman menanyakan itu semua.
          “Nis! Bagaiman keputusan kamu?” (Tanya Arman.)
Anjely tau semua tentang hal yang dimaksud Arman maka dari itu Nissa agak mempertimbangkan itu semua dengan matang-matang karena bagaimana pun juga Anjely teman baik nya.
          “Aduhh.. bagaimana ya man? Aku gak tau harus bicara apa?”
          “Kamu tinggal jawab ya/tidak? Aku tidak akan memaksakan kehendak mu Nissa dan aku juga pasrah jika kamu berkata tidak!”
          “Wahh.. Udah jam 3 nih aku ada janji man! Lain kali saja yah, jika kita ada waktu, makasih banget tapi maaf ya aku sudah telat nih!”(Kata Anjely sambil melihat arloji dan menarik Nissa untuk pergi meninggalkan Arman)
Arman kecewa dengan semua tinggkah Anjely  yang tiba-tiba dengan alasan yang tiba-tiba juga meninggalkan ia sendirian.
* SATU MINGGU KEMUDIAN *
Arman tidak bisa menahan hasrat nya lagi untuk membujuk Nissa agar ia dapat menerima Arman dengan apa adanya, dan akhirnya Arman memilih untuk menghampiri Nissa dengan mendatangi kos-kosan dimana Nissa berada. Tetapi Nissa sedang tidak berada di kos-kosan nya itu. Hanya ada Anjely yang sedang membereskan kamar nya itu dan akhirnya juga Arman menanyakan Nissa kepada Anjely.
“Permisi Anjely! Saya mau cari Nissa ada tidak ya? Kok saya datangi kamarnya kosong?” (Tanya Arman dengan muka penasaran)
“Tadi Nissa pergi, kalau kemana nya sih saya kurang tau. Karena tadi dia cuma pamitan sama saya tidak bicara dia akan pergi kemana?” (Jawab Anjely.)
“Ohh.. Nji boleh nanya sedikit gak tentang Nissa?” (Tanya Arman dengan wajah penuh harapan.)
“Boleh.. boleh! Silahkan duduk kita bicara nya di sini saja ya?” (Kata Anjely dengan ramah.)
Dan Arman banyak bertanya tentang Nissa kepada Anjely dan pada akhirnya Arman menanyakan mengapa kemarin Anjely menarik tangan Nissa untuk pergi bersamanya.
          “Satu lagi pertanyaan saya. Tetapi maaf ya jika pertanyaan saya ini lancang! Mengapa kemarin kamu menarik Nissa untuk pergi bersama dengan kamu?” (Tanya Arman dengan penuh penasaran.)
          “Ohh.. itu! Gak apa-apa man tenang saja. Jujur dulu ketika saya pertama lihat kamu bertingkah seperti itu aku menyadri bahwa kamu akan menyatakan sesuatu.”  “Ya! Terima kasih kamu sudah jujur sama saya, tapi kamu perlu tau Anjely bahwa……”
Ketika Arman sedang bicara… Nissa sudah ada di depan mata Arman dan Nissa mendengar semua omongan Anjely tadi. Nissa kecewa mendengar Arman menanyakan tentang dia kepada Anjely. Padahal Nissa pikir semua gak harus dilakukan oleh Arman. Nissa sangat sangat kecewa kepada Arman, baru ini Nissa marah kepada Arman karena sebelum nya Nissa tidak Pernah marah kepada Arman meskipun ada masalah yang cukup serius. Tetapi ia marah karena ia anggap Arman telah mencampuri urusan privasi Nissa sendiri.
* KEESOKAN HARINYA *
       Pada suatu pagi hari Anjely tidak sengaja melihat buku Diary Anissa yang tergoler di karpet ruang utama kamar kos nya itu. Anjely bimbang melihat buku itu, Anjely ingin tau apa isi dari buku Diary tersebut. Dan ia mengira itu semua curhatan pribadi Nissa yang membahas semua kejelekan Anjely. Dan setelah ia buka buku Diary itu ternyata ada foto ka Firman, disitu Anjely kaget. Di buku Diary juga ada tulisan Anissa yang berisi begini : “Saya tidak tau apa yang harus saya lakukan. Sebab ini persoalan yang serius, ini semua menyangkut soal perasaan. Saya tau Anjely sahabat saya menyukai Arman dan saya juga menyukai Arman. Arman telah mengungkapkannya kepada saya tetapi sebelum saya masuk kuliah saya sudah dijodohkan oleh orangtua saya kepada ka Firman. Saya bingung? Dan sebentar lagi ka Firman wisuda itu semua berarti sebentar lagi saya akan bertunangan dengan nya? Bagaimana saya menjelaskan ini semua kepada Arman dan Anjely? Oh.. tuhan tolong saya! Saya bingung.”
          “Ternyata ini alasan Nissa menolak Arman!”(Kata Anjely sambil berpikir.)
Nissa masuk mendatangi Anjely dan Nissa melihat Anjely sudah menangis sambil memegang buku Diary nya itu. Nissa takut Anjely membaca isi dari Diary nya tersebut.
          “Anjely! Kamu kenapa?”(Tanya Nissa kepada Anjely.)
Anjely tidak menjawab pertanyaan Nissa. Anjely hanya bisa terdiam dan membisu.
          “Baiklah Anjely! Aku tau kamu sudah membaca buku itu. Tapi hanya kata maaf yang bisa aku ucapkan kepada kamu untuk persoalan ini! Aku tau ini semua salah aku, tapi aku mohon maafkan aku Anjely, mengapa aku tidak jujur kepada kamu dari awal. Jika aku bicara kepada mu dari awal pasti hati kamu tidak akan tersakiti Anjely! Hukum aku sekarang untuk menebus kesalahan aku kepada kamu.”(Nissa Berkata dengan air mata yang menetes deras dari mata nya.)
Dan Anjely malah berbalik arah dan memeluk Anissa sahabatnya itu.
          “Nissa! Kamu engga salah. Semua nya gak ada yang salah, jika kamu dijodohkan oleh orangtua mu..kenapa aku harus marah? Karena ini hak orangtua mu dengan orangtua ka Firman. Aku gak berhak atas semua ini! Saat nya kamu menggunakan hak mu itu! Urusan Arman biar aku yang urus. Atau bila kamu tetap ingin bersama Arman aku bisa bantu kamu untuk bicara sama orangtua mu!”
          “Gak usah Nji! Aku harus menikah dengan ka Firman karena bagaimana pun juga gak ada alesan yang kuat untuk membujuk orangtua ku.”
          “Tapi gimana perasaan kamu Nissa? Kamu wanita dan aku juga sama, aku bisa merasakan rasa nya bagaimana. Cinta gak bisa dipaksa Nissa! Dan semua ini sedang terjadi pada kamu.”
          “Aku tau.. aku tau Nji! Tapi…”
          “Tapi apa?”
          “Ada urusan keluarga yang cukup serius yang mengharuskan aku menikah dengan ka Firman. Apa artinya aku dibandingkan keluarga ku yang lebih penting dari perasaan aku Nji.”
          “Tapi kamu gak bisa maksa seperti itu Nis! Kamu bakal tertekan kalau seperti itu.”
          “Dan aku harus bagaimana? Apa yang harus aku lakukan? Gak ada kan? Selain aku pasrah dengan ini semua, lebih baik aku melawan perasaan ku daripada aku melawan keluarga ku Nji!”
          “Kamu perempuan luar biasa Nis.. Kamu mencoba untuk melawan perasaan kamu yang menurut perempuan lain itu susah untuk dilakukan.”
          “Makasih ya atas semua dukungan yang telah kamu berikan kepada ku selama ini. Kamu punya semangat yang gak pernah padam dan gak ada rasa pasrah bagi kamu Nji, tidak seperti aku yang mempunyai anggapan aku harus pasrah jika semuanya sudah terlanjur.”
          “Aku akan bantu kamu untuk bicara kepada Arman.. Nis! Karena aku tau kamu……”
          “Ya! Kamu yang paling tau, kalau aku akan tetep suka sama Arman.. aku mencoba untuk melupakan Arman tapi gak bisa, meskipun di depan ku ada ka Firman. Meski ka Firman lebih dari Arman.”
Dan akhirnya mereka bermaafan dengan kesalahan masing-masing. Mereka juga memutuskan untuk berbicara kepada Arman.
* KEESOKAN HARINYA *
          Pagi-pagi sekali Nissa menghubungi Arman. Nissa menghubungi Arman dahulu karena ia takut jika Arman di pertemukan dengan Firman pasti kacau jadinya. Setelah Nissa menelepon Arman. Jam menunjuk pukul 9 pagi sesuai dengan janji Arman kepada undangan Nissa di hari libur ini. Mereka bertemu di sebuah danau yang indah. Tak disangka Nissa memberi tau ini semua kepada Firman dan Firman juga mengantarkan Nissa ke tempat dimana Arman dan Nissa akan bertemu
          “Permisi! Hay nona cantik. Apa anda memanggil saya”(Saut Arman)
Dan Arman menanyakan sebetulnya apa sih yang memang akan dbicarakan oleh Nissa.
          “Baik, terima kasih kamu sudah datang sesuai dengan undangan saya.”(Kata sambutan itu pun mengalir dari bibir nya itu.)
          “Sebetulnya ada apa Nissa, sampe kamu ngajak aku ke tempat ini?”(Tanya Arman.)
          “Maaf ya man kalau undangan aku mengganggu aktivitas kamu! Dan sebenernnya aku akan sampaikan ini semua langsung. Man! Makasih ya atas kebaikan kamu kepada aku dan aku juga mohon maaf apabila kejadian kemarin membuat kamu penasaran atas jawabannya.”
          “Iya gak apa-apa kok Nis!”(Jawab Arman kepada Nissa.)
          “Mungkin kamu juga penasaran terhadap jawaban aku kan? Ya, aku tau kamu baik sama aku tapi untuk saat ini maaf man aku gak bisa terima kamu. Mungkin kamu juga mengerti tapi nanti disaat kamu melihat sendiri apa yang terjadi sama aku. Lebih baik kamu melihat sendiri daripada tau dari aku, dan semoga kamu dapet perempuan yang lebih baik dari aku.”
          “Tapi.. Nis? Nissa Apa Salah ku?”
Nissa pergi dan meninggalkan Arman dengan menangis. Arman hanya bisa terdiam dan tidak mengejar Nissa Hatinya sakit ketika dia bilang Tidak. Dan akhirnya ada Anjely datang menghampiri Arman.
          “Sudah man! Kamu gak bisa terpaku oleh Anissa, kamu tau… dia sangat sayang  kepada kamu Arman!”(Kata Anjely sambil menangis.)
          “Apa? Nissa sayang sama saya? kamu gak salah ngomong kan? Jika dia sayang saya mengapa dia pergi?(Tanya Arman sambil menangis dan melihat wajah Anjely.)
          “Nissa sayang sama kamu man! Dia gak mau mengecewakan kamu.. dia gak mau akhir semua ini jadi kamu yang menangis.. dan kamu pernah ngomong kan sama Nissa jika Nissa berkata tidak itu semua kehendak Nissa dan kamu pernah kan memberi kebebasan kepada Nissa dan tidak memaksa Nissa untuk terima kamu!”
          “Tapi semestinya Nissa tau perasaan yang aku rasakan saat dia mengatakan tidak!”
          “Dan semestinya kamu juga mengerti Arman! Mengapa Nissa sampai berkata tidak!”
Dan Anjely mengajak Arman untuk berdiri dan melihat Anissa yang diantar pulang oleh Firman.
          “Kamu harus lihat semua ini man! Tuh.. mobil hitam itu, kamu lihat kan?
Arman pun melihat mobil hitam itu, mata nya tidak berpaling kemana-mana..sambil mengangguk kepada Anjely.      
“Itu! Nissa…”
          “Ya! Itu Nissa!”
          “Siapa dia? Siapa lelaki itu?”
          “Itu tunangannya Nissa man!”
          “Ka Firman?”
          “Ya! Kamu betul man.. itu ka Firman, mereka dijodohkan oleh orang tua masing-masing dan ka Firman juga suka dan nyaman kepada Nissa. Makanya Nissa dipaksa untuk bertunangan dengan ka Firman!”
          “Kenapa Nissa dipaksa Nji? Nissa……”
          “Keluarga Nissa punya hutang yang gak sedikit jumlahnya sama keluarga ka Firman, dan itu semua hanya bisa ditebus dan dibayar oleh Nissa… Nissa harus mau menikah dengan ka Firman bagaimana pun juga
          “Berarti Nissa disamakan dengan uang Nji? Demi uang mereka melepaskan Nissa?.”
          “Bukan begitu man! Kamu tau kan Nissa adalah orang mampu… sebetulnya orangtua Nissa juga mampu membayar itu semua tetapi harta mereka harus dikuras terlebih dahulu.. dan keluarga ka Firman juga tidak menginginkan keluarga Nissa untuk membayar semua hutang-hutangnya dengan uang tetapi mereka menginginkan Nissa dan ingat BUKAN UANG! Dan jika Nissa menikah dengan Firman orangtua Nissa juga mendapat modal yang banyak untuk usahanya dari keluarga Firman!”
          “Aku gak percaya Nji, aku akan ngambil Nissa dari Firman brengsek itu!”
Arman Pergi dengan percaya diri tetapi Anjely menahanya.
          “Arman! Arman! Kamu gak kasihan melihat Nissa yang sudah begitu? Kamu sayang kan sama Nissa? Jika kamu sayang sama Nissa kamu harus membuktikan… membuktikan dengan cara kamu melupakan Nissa dan tidak mengganggu rumah tangga Nissa dengan Firman di masa depan nanti. Bukan dengan cara kamu ambil Nissa dan membawa Nissa pergi jauh dari Firman, cara itu hanya akan mempersulit keadaan.”
Epilog :
Akhirnya Arman meminta Anjely untuk menjadi tunangan dan menikah dengan nya. Mereka hidup masing-masing dengan bahagia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar