Contoh Laporan Penelitian dibawah ini adalah contoh laporan penelitian sederhana dari berbagai sumber yang saya dapatkan digoogle, terima kasih kepada NGI atas websitenya yang memuat banyak artikel tentang objek yang sudah saya susun dalam Laporan ini yaitu Gunung Padang beserta berbagai fenomenanya.
Peradaban
Indonesia Lebih Tua dibandingkan Peradaban Negara Lain di Dunia
Gunung
Padang
Gossip bahwa Indonesia itu peradabannya lebih tua dari
negara-negara lain di dunia itu ternyata dapat dibuktikan dengan keberadaan
Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Telah banyak arkeolog dari berbagai Negara yang telah
meneliti segala sesuatu yang ada di Gunung Padang. Bahkan ada yang berpendapat
bahwa puncak dari Gunung Padang usianya 3000 tahun lebih tua dari keberadaan
Spinx di Mesir.
Didukung dengan pernyataan yang disampaikan oleh Prabu
Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja pada cerita Padjadjaran yang menyatakan
bahwa sebenarnya suku di dunia yang paling tidak mengetahui dirinya sendiri
(dalam arti sejarahnya sendiri) adalah orang-orang sunda karena takutnya orang
sunda menjadi tinggi hati.
Sayangnya informasi itu belum sepenuhnya merata pada
orang-orang Indonesia khususnya orang sunda. Maka dari itu dengan adanya penelitian
ini diharapkan agar informasi mengenai Gunung Padang dapat sepenuhnya merata.
Sumber data lain menjelaskan bahwa dipuncak Gunung Padang
terdapat bongkahan batu yang tertata rapih seperti meja rapat yang konon
menjadi tempat berembuk jaman dahulu. Uniknya, semua batu itu bila dipukul
membentuk tangga nada pentatonik sunda (Da Mi Na Ti La Da) yang memperkuat
bahwa peradaban suku sunda di Indonesia itu sudah terlebih dahulu dibandingkan
di Mesir.
Bongkahan
Batu di Puncak Gunung Padang
Dilansir dari artikel-artikel yang disusun oleh beberapa
disiplin ilmu menyatakan bahwa Gunung Padang mempunyai bangunan tua yang berupa
punden berundak. Ukurannya lebih besar dan usianya diperkirakan sudah ada sejak
10.000 tahun SM dan ini terbukti usianya lebih tua dibandingkan keberadaan
Spinx di Mesir.
Untuk membuktikan hal tersebut, beberapa disiplin ilmu
dari Indonesia tersebut melakukan penelitian dengan metode tomografi yang
berdasarkan kecepatan rambat suara. Jika di zona yang padat, suara akan
bergerak cepat. Sementara, jika di daerah yang kosong maka suara akan bergerak
lebih lambat. Setelah diterapkan metode ini ternyata hasilnya adalah suara
bergerak lebih lambat. Dengan adanya penelitian ini membuktikan bahwa dibawah
Gunung Padang terdapat sebuah ruangan.
Selain itu hasil analisis pengeboran, analisis geolistrik
dan georadar memperkuat analisis tomografi. Pada pengeboran hingga kedalaman 10
meter, tim menjumpai water loss di
mana ketika dibor air tidak keluar kembali, seharusnya jika di dalam Gunung
Padang tidak ada ruangan seharusnya air keluar kembali. Air yang menghilang
sebesar 32.000 liter dan diperkirakan bahwa air mengalir ke suatu tempat dengan
ukuran ruangan yang volumenya sebesar 32 meter kubik. Dengan adanya analisis
pengeboran ini yang menyatakan bahwa di dalam Gunung Padang terdapat sebuah
bangunan tua yang kosong itu serasi dengan cerita Padjadjaran yang menceritakan
bahwa Prabu Siliwangi yang merupakan nenek moyang orang sunda membuat suatu
ruangan di dalam Gunung Padang.
Di
dalam Gunung Padang, diyakini bahwa ada sebuah ruangan tua.
Dalam analsis geologis, tim menemukan lapisan tanah di
antara lapisan batuan dan dikatakan bukan hasil pelapukan. Tanah sengaja
dikumpulkan sebagai lapisan bangunan. Hal ini diperkuat dengan teori ilmiah
jika lapisan tanah tersebut tidak membentuk gradasi pelapukan. Bila tanah
mengalami gradasi pelapukan maka tanah tersebut benar hasil dari pelapukan dan
hasil dari analisis ini positif bahwa lapisan tanah yang ada di Gunung Padang
itu hasil tangan manusia yang sengaja menumpukan tanah hingga berlapis seragam.
Ini juga serasi dengan cerita Padjadjaran yang menceritakan bahwa konon Prabu
Siliwangi membuat sebuah bangunan.
Telah banyak disiplin ilmu yang
meneliti keberadaan Gunung Padang. Mereka dating dari berbagai belahan dunia
termasuk dari Indonesia sendiri. Keberadaan Gunung Padang ini membuat para
peneliti takjub dengan temuan benda-benda yang setelah mereka teliti dengan
segala teori ilmiah yang mereka punya ternyata prediksi usia dari benda-benda
tersebut diprediksikan tiga ribu tahun hingga sepuluh ribu tahun lamanya.
Hasil analisis semua arkeolog tak jarang serasi dengan
cerita Padjadjaran yang diyakini oleh masyarakat sekitar. Namun agaknya
penelitian ini terus berlanjut sampai menemukan fakta-fakta baru yang mampu
menunjang atau mendukung keberadaan Gunung Padang ini. Beberapa arkeolog yang
telah meneliti ke Gunung Padang mengeluhkan terjadinya beberapa batu yang rusak
dan rusaknya beberapa batuan itu diyakini oleh tangan-tangan jahil manusia.
Maka, semua arkeolog meminta dengan sangat kepada masyarakat sekitar untuk ikut
melestarikan situs megalitik Gunung Padang ini karena arkeolog butuh waktu
kembali untuk meneliti lebih lanjut mengenai apapun yang berada di Gunung
Padang.
Bongkhan
Batu pada Lereng Gunung Padang.
Setelah ditinjau dari pendapat banyak arkeolog yang telah
melakukan penelitian di Gunung Padang memang banyak mendukung cerita
Padjadjaran yang dimiliki masyarakat. Setiap arkeolog pasti memiliki pendapat
yang berbeda namun kebanyakan dari mereka meyakini bahwa keberadaan Gunung
Padang lebih dulu ada daripada keberadaan Spinx di Mesir. Inilah yang pantas
kita apresiasi. Gunung Padang membuktikan adanya peradaban di tanah air
Indonesia terutama tanah sunda dan peradaban itu terjadi lebih dulu dari peradaban
di negara lain. Tak sedikit arkeolog luar negeri maupun dalam negeri yang
berpendapat seperti itu. Maka kita selaku orang Indonesia apalagi orang sunda
harus mengetahui informasi Gunung Padang tersebut dan ikut bergotong royong
menjaga situs tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar