Jumat, 04 Juli 2014

Contoh Laporan Penelitian

Contoh Laporan Penelitian dibawah ini adalah contoh laporan penelitian sederhana dari berbagai sumber yang saya dapatkan digoogle, terima kasih kepada NGI atas websitenya yang memuat banyak artikel tentang objek yang sudah saya susun dalam Laporan ini yaitu Gunung Padang beserta berbagai fenomenanya.

Peradaban Indonesia Lebih Tua dibandingkan Peradaban Negara Lain di Dunia



Gunung Padang

            Gossip bahwa Indonesia itu peradabannya lebih tua dari negara-negara lain di dunia itu ternyata dapat dibuktikan dengan keberadaan Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
            Telah banyak arkeolog dari berbagai Negara yang telah meneliti segala sesuatu yang ada di Gunung Padang. Bahkan ada yang berpendapat bahwa puncak dari Gunung Padang usianya 3000 tahun lebih tua dari keberadaan Spinx di Mesir.
            Didukung dengan pernyataan yang disampaikan oleh Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja pada cerita Padjadjaran yang menyatakan bahwa sebenarnya suku di dunia yang paling tidak mengetahui dirinya sendiri (dalam arti sejarahnya sendiri) adalah orang-orang sunda karena takutnya orang sunda menjadi tinggi hati.
            Sayangnya informasi itu belum sepenuhnya merata pada orang-orang Indonesia khususnya orang sunda. Maka dari itu dengan adanya penelitian ini diharapkan agar informasi mengenai Gunung Padang dapat sepenuhnya merata.
            Sumber data lain menjelaskan bahwa dipuncak Gunung Padang terdapat bongkahan batu yang tertata rapih seperti meja rapat yang konon menjadi tempat berembuk jaman dahulu. Uniknya, semua batu itu bila dipukul membentuk tangga nada pentatonik sunda (Da Mi Na Ti La Da) yang memperkuat bahwa peradaban suku sunda di Indonesia itu sudah terlebih dahulu dibandingkan di Mesir.


Bongkahan Batu di Puncak Gunung Padang

            Dilansir dari artikel-artikel yang disusun oleh beberapa disiplin ilmu menyatakan bahwa Gunung Padang mempunyai bangunan tua yang berupa punden berundak. Ukurannya lebih besar dan usianya diperkirakan sudah ada sejak 10.000 tahun SM dan ini terbukti usianya lebih tua dibandingkan keberadaan Spinx di Mesir.
            Untuk membuktikan hal tersebut, beberapa disiplin ilmu dari Indonesia tersebut melakukan penelitian dengan metode tomografi yang berdasarkan kecepatan rambat suara. Jika di zona yang padat, suara akan bergerak cepat. Sementara, jika di daerah yang kosong maka suara akan bergerak lebih lambat. Setelah diterapkan metode ini ternyata hasilnya adalah suara bergerak lebih lambat. Dengan adanya penelitian ini membuktikan bahwa dibawah Gunung Padang terdapat sebuah ruangan.
            Selain itu hasil analisis pengeboran, analisis geolistrik dan georadar memperkuat analisis tomografi. Pada pengeboran hingga kedalaman 10 meter, tim menjumpai water loss di mana ketika dibor air tidak keluar kembali, seharusnya jika di dalam Gunung Padang tidak ada ruangan seharusnya air keluar kembali. Air yang menghilang sebesar 32.000 liter dan diperkirakan bahwa air mengalir ke suatu tempat dengan ukuran ruangan yang volumenya sebesar 32 meter kubik. Dengan adanya analisis pengeboran ini yang menyatakan bahwa di dalam Gunung Padang terdapat sebuah bangunan tua yang kosong itu serasi dengan cerita Padjadjaran yang menceritakan bahwa Prabu Siliwangi yang merupakan nenek moyang orang sunda membuat suatu ruangan di dalam Gunung Padang.


Di dalam Gunung Padang, diyakini bahwa ada sebuah ruangan tua.

            Dalam analsis geologis, tim menemukan lapisan tanah di antara lapisan batuan dan dikatakan bukan hasil pelapukan. Tanah sengaja dikumpulkan sebagai lapisan bangunan. Hal ini diperkuat dengan teori ilmiah jika lapisan tanah tersebut tidak membentuk gradasi pelapukan. Bila tanah mengalami gradasi pelapukan maka tanah tersebut benar hasil dari pelapukan dan hasil dari analisis ini positif bahwa lapisan tanah yang ada di Gunung Padang itu hasil tangan manusia yang sengaja menumpukan tanah hingga berlapis seragam. Ini juga serasi dengan cerita Padjadjaran yang menceritakan bahwa konon Prabu Siliwangi membuat sebuah bangunan.
                Telah banyak disiplin ilmu yang meneliti keberadaan Gunung Padang. Mereka dating dari berbagai belahan dunia termasuk dari Indonesia sendiri. Keberadaan Gunung Padang ini membuat para peneliti takjub dengan temuan benda-benda yang setelah mereka teliti dengan segala teori ilmiah yang mereka punya ternyata prediksi usia dari benda-benda tersebut diprediksikan tiga ribu tahun hingga sepuluh ribu tahun lamanya.
            Hasil analisis semua arkeolog tak jarang serasi dengan cerita Padjadjaran yang diyakini oleh masyarakat sekitar. Namun agaknya penelitian ini terus berlanjut sampai menemukan fakta-fakta baru yang mampu menunjang atau mendukung keberadaan Gunung Padang ini. Beberapa arkeolog yang telah meneliti ke Gunung Padang mengeluhkan terjadinya beberapa batu yang rusak dan rusaknya beberapa batuan itu diyakini oleh tangan-tangan jahil manusia. Maka, semua arkeolog meminta dengan sangat kepada masyarakat sekitar untuk ikut melestarikan situs megalitik Gunung Padang ini karena arkeolog butuh waktu kembali untuk meneliti lebih lanjut mengenai apapun yang berada di Gunung Padang.


Bongkhan Batu pada Lereng Gunung Padang.


            Setelah ditinjau dari pendapat banyak arkeolog yang telah melakukan penelitian di Gunung Padang memang banyak mendukung cerita Padjadjaran yang dimiliki masyarakat. Setiap arkeolog pasti memiliki pendapat yang berbeda namun kebanyakan dari mereka meyakini bahwa keberadaan Gunung Padang lebih dulu ada daripada keberadaan Spinx di Mesir. Inilah yang pantas kita apresiasi. Gunung Padang membuktikan adanya peradaban di tanah air Indonesia terutama tanah sunda dan peradaban itu terjadi lebih dulu dari peradaban di negara lain. Tak sedikit arkeolog luar negeri maupun dalam negeri yang berpendapat seperti itu. Maka kita selaku orang Indonesia apalagi orang sunda harus mengetahui informasi Gunung Padang tersebut dan ikut bergotong royong menjaga situs tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar