Passion bisa terbentuk karena hobi
atau potensi minat dan bakat yang ada dalam diri setiap manusia. Terkadang
sebagian manusia berputus asa dan menganggap bahwa mereka tidak bisa berbuat
apa-apa dan pasrah akan nasibnya. Tapi nasib itu bisa dirubah dengan ikhtiar.
Tentu ikhtiar di jalan yang benar ya. Tanpa ikhtiar kita tak akan bisa merubah
nasib. Tuhan selalu memberi kesempatan kepada manusia untuk berikhtiar karena
dengan berikhtiarlah kita juga beribadah kepadaNya.
Hobi yang ada pada diri kita itu
dapat terbentuk dari lingkungan. Karena awal mula adanya hobi itu karena
kebiasaan yang kita lakukan dalam aktivitas sehari-hari. Lalu bagaimana dengan
orang yang sukses tapi hobinya itu sama sekali tak berperan penting dalam
kesuksesannya? Kayak misalnya seorang guru yang pada dasarnya pekerjaannya
adalah mengajar dan dia mempunyai hobi yang menantang, misalnya mendaki gunung,
climbing, out bound dan lain sebagainya.
Memang kita juga tak bisa memungkiri
adanya seseorang dalam satu profesi yang mempunyai hobi yang berbeda-beda bahkan
hampir tak ada korelasi antara hobi dan pekerjaannya, sama sekali ndak sinkron.
Nah, ini berarti guru tersebut mempunyai dasar passion untuk mengajar sedangkan
hobinya itu hanya sebagai pelengkap dalam profesinya tersebut. Dari hobinya itu
kan guru itu berarti mempunyai satu hal yang unik sehingga dapat tetap
dimanfaatkan dengan menjadi Pembina ekstrakulikuler pencinta alam misalnya.
Atau contoh lain yang lebih sering
terjadi, seorang penulis yang merangkap sebagai pedagang. Mungkin bisa aja
passion aslinya di literary tapi passion business nya juga tetep jalan sebagai
pelengkap kesuksesannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar