Pedagang
Penipu
Narasi : Di suatu angkutan umum, dua perempuan saling
bertukar argumen satu sama lain. Mereka tampaknya kesal dan bermuka masam
karena satu hal yang mereka mau tidak
sama dengan keadaan. Setelah angkutan umum berhenti pun tetap saja mereka
geram. Sesampai di penjual melinjo yang curang.
Ibu : “Permisi!!!” (bernada tinggi)
PM : “Iya bu! Ada apa ya bu?!” (berekspresi
heran)
AN : “Kemarin saya membeli melinjo disini,
tapi kok melinjonya sudah berjamur dan timbangannya pun kurang?” (menyodorkan
satu kresek berisi 1 kg keripik melinjo)
Ibu : “Ini benar-benar tidak layak!
Sepertinya anda menganggap pembeli anda itu ayam dan burung? Yang bisa memakan
makanan jamuran seperti ini? Hah?!”
PM : (mengambil kresek dengan cemberut)
“Memang ini barang dari saya? Salah anak anda yang kurang teliti!” (dengan nada
menyalahkan)
Ibu : “ Kita membeli! Bukan meminta! Kalaupun
anak saya kurang teliti karena memang barang anda yang sudah terlalu banyak
yang jamuran! Sampai tidak terlihat!
AN : “ Sudah bu! Memang benar sepertinya ini
salah saya!” (mencoba mentenangkan suasana)
Ibu : “Timbangannya kurang! Apa ini salah
kamu? Memang yang menimbangnya kamu? Tentu dia kan?”
AN : “Iya! Tapi keripik itu berjamur dan saya
tidak melihatnya!”
Ibu : “Yasudah! Saya akan menarik uang saya
kembali!”
PM : “Tukar saja dengan melinjo yang lain bu!
Silahkan pilih yang mana saja tetapi ibu tidak usah memberi tambahan uang!”
Ibu : “Timbangannya tetap 1 kg?!”
PM : “Iya bu! Tetapi 1 kg dengan harga Rp.
18.000,00-,”
Ibu : “Baiklah! Ganti 1 kg melinjo ini dengan
1 kg melinjo yang sama kualitasnya tanpa berjamur!”
PM : “Tidak usah diganti bu melinjonya?”
AN : “Tidak usah! Kita akan tetap membeli
melinjo yang sama kualitasnya dan tanpa jamur!”
Ibu : “Kita masih baik sekali! Tidak merugikan
dia!” (bermuka ketus)
PM : “Ini memang salah saya! Sayasengaja
memberikan ini kepada adek kemarin!” (nada menyesal)
AN : “Tidak apa-apa!” (tersenyum)
Ibu : “Sudah! Cepat bungkus melinjo barunya!”
PM : “Iya bu! Tentu!!!” (membungkus melinjo)
Ibu : “Awas ya kalau sampe ada yang jamuran
lagi tak laporkan ke badan pangan Nasional!”
PM : “Tentu tidak bu! Ini baru, isitilah
kerennya fresh from the oven. (sambil memberikan sebungkus melinjo)
AN : “Terima kasih!” (menerima kresek
melinjo)
Ibu : “Tadinya saya tidak akan membeli lagi!”
PM : “Maafkan saya bu! Hapunten!” (merendah)
AN : “Sudah bu! Tidak apa-apa. Lain kali ibu
jangan mengulangi kepada yang lain!”
PM : “Baik dek! Terima kasih!” (tersenyum)
An (?)
BalasHapus